Rimanews - Dinas Kesehatan Singkawang mencatat dari tahun ke tahun penderita HIV/AIDS di kota itu selalu mengalami peningkatan.
Vote Levina Faby Untuk Miss Earth Indonesia 2015
"Data ini kita peroleh dari Klinik Mawar RSUD dr Abdul Aziz Singkawang," kata Kepala Dinas Kesehatan Singkawang, A Kismed di Singkawang, Selasa (25/08/2015).
Dia mengatakan, meski terus terjadi peningkatan setiap tahunnya, pihaknya selalu tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat memahami apa itu HIV/AIDS, sehingga mereka bisa membentengi dirinya masing-masing.
Selain melakukan sosialisasi, Dinas Kesehatan Singkawang juga saat ini sudah membentuk dan melatih kader-kader HIV-IMS.
Menurutnya, pelatihan kader HIV-IMS ini sudah berjalan tiga tahun. Diharapkan, kader-kader itu bisa mensosialisasikannya ke masyarakat. "Masing-masing kecamatan, ada 5 orang kader yang kita latih. Untuk anggotanya, ada yang dari masyarakat dan ada juga dari Posyandu," tuturnya.
Menurutnya pula, peran dari kader HIV-IMS ini, untuk membujuk atau mengajak orang-orang yang dicurigai menderita HIV/AIDS untuk segera diobati.
"Jika ada masyarakat yang dicurigai oleh kader, maka kader-kader tersebut berupaya untuk membujuk atau mengajak orang yang bersangkutan untuk mau dibawa ke Puskesmas.
Jika hasilnya positip, barulah orang yang bersangkutan dirujuk ke Klinik Mawar RSUD dr Abdul Aziz Singkawang untuk ditindaklanjuti," katanya.
Kismed menyebutkan, dalam satu bulan setiap kader diwajibkan untuk membawa 4 orang yang dicurigai menderita HIV/AIDS ke Puskesmas terdekat. "Dibawa ke tingkat Puskesmas dulu, karena di Puskesmas sudah bisa melakukan tes VCT/HIV. Jika hasilnya positip, barulah dirujuk ke Klinik Mawar," katanya.
Dengan adanya kader-kader HIV-IMS ini, dia merasakan cukup efektif untuk menekan peningkatan penderita HIV/AIDS di Kota Singkawang. "Cuma yang menjadi kendala kita, masih adanya rasa takut dan malu dari masyarakat," tuturnya.
Source:
http://ift.tt/1hEskp7